Selain saya, di kantor tempat saya magang ada dua orang mahasiswa lain yang sedang magang juga. Bedanya, kalau magang saya di sini 9 bulan, magang mereka dua bulan. Di antara keduanya, salah satunya cukup jarang saya lihat di kantor. Tebakan saya, dia mungkin lebih banyak kerja dari rumah. Kantor saya ini memang punya skema kerja flexi, yang artinya, karyawan bia menentukan sendiri jam berapa dia mau datang ke kantor, jam berapa dia mau pulang, atau justru memilih kerja dari rumah, asalkan detail jamnya tercatat dan akumulasi jam kerja yang tercatat itu memenuhi ketentuan jam kerja perusahaan. Ketika akhirnya sempat ketemu ngobrol sebentar, dia mengonfirmasi tebakan saya, “Aku banyakan kerja dari rumah nih, soalnya justru aku bisa kerja efektifnya malem, bukan jam sembilan pagi sampai lima sore hahaha…”

Dipikir-pikir, saya juga sebenarnya bukan manusia 9-5 sih, tapi saya juga bukan manusia kalong yang melek maksimalnya di malam hari. Jam efektif saya untuk bekerja malah justru lebih absurd dari teman saya itu hahaha. Kalau lagi serius dengan suatu proyek dan dikerjar deadline, saya bisa tahan kerja nonstop dari bangun tidur sampai tidur lagi. Apalagi kalau pekerjaan itu dilakukan di tempat yang pewe buat saya, misalnya di kamar sendiri, wah, saya bisa tuh tahan di depan komputer aja, sampai dua-tiga hari nggak keluar rumah sama sekali seperti waktu ngerjain disertasi tahun kemarin. Tapi ada kalanya pada kondisi-kondisi tertentu, saya juga bisa jadi susah sekali konsentrasi, apalagi di jam-jam siang hari seperti jam sembilan pagi sampai lima sore itu, dan akhirnya malah jadi nggak produktif. Kalau sudah begitu, saya bakal memilih untuk rehat dulu, bersenang-senang dulu, makan enak dulu, baru setelah itu balik ngerjain kerjaan lagi.

Dengan jam efektif kerja saya yang sebenarnya absurd begitu, kenapa di magang ini saya tetap lebih memilih ngantor jam 9-5 tiap hari dan bukannya ambil skema kerja dari rumah aja? Jawaban seriusnya sih, karena di magang ini kan saya lagi mempelajari budaya kerja institusi sektor museum dan heritage di sini, jadi saya mesti datang ke kantor dong biar bisa mendalami seluk-beluk perusahaan ini dan berinteraksi langsung dengan orang-orangnya. Syukur-syukur bisa ada inspirasi buat membangun budaya kerja di perusahaan saya sendiri nantinya kan :p. Alasan gejenya? Yahhh… biar saya mau nggak mau terbiasa lagi untuk bangun pagi tiap hari lah hahahahaha :p

Kalau kamu gimana? Manusia 9-5, manusia kalong, atau manusia tak tentu seperti saya? 😀

 

#30HariNgeblog #Hari_ke_16